Di awal tahun 2025 ini tentunya kita memiliki resolusi agar menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Ada yang memulai jalan hidup sehat, mengikuti pelatihan-pelatihan untuk pengembangan diri, dan lain sebagainya. Salah satu resolusi yang dapat dilakukan adalah mempelajari bahasa baru.
Mengapa belajar bahasa asing?
Bahasa adalah alat kita berkomunikasi. Tapi sebenarnya, belajar bahasa bukan hanya mempelajari tentang kata, melainkan makna dan budaya. Belajar bahasa asing berarti kita menyediakan segenap waktu dan tenaga kita untuk tenggelam dalam luasnya bahasa itu. Tentunya hal ini bukanlah perjalanan singkat, namun suatu perjalanan yang membutuhkan tekad, konsistensi, dan keinginan untuk terus belajar. Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mempelajari bahasa asing:
1. Tentukan bahasa target dan tanyakan mengapa kamu memilih bahasa tersebut
Ketika memutuskan untuk mempelajari bahasa tertentu,
kamu perlu mempertimbangkan mengapa memilih bahasa tersebut, apakah hanya
sekedar penasaran, untuk tujuan akademis dan karir, atau semacam panggilan hati?
Umumnya, bahasa asing yang memiliki koneksi yang lebih dalam denganmu akan
membuatmu nyaman dan ingin terus belajar. Dan yang paling penting
adalah apakah bahasa itu sejalan dengan core valuemu. Misalnya, orang-orang yang
merasakan panggilan hati untuk memperdalam ilmu al-Qur'an akan jatuh cinta pada
bahasa Arab.
Namun tentunya untuk memilih bahasa target yang sesuai denganmu tidak semudah seperti kelihatannya. Ini adalah perjalanan panjang yang juga melibatkan penemuan diri sendiri. Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa mempelajari semua bahasa yang menarik minatmu. Pelajari frasa-frasa dasar dalam percakapan sehari-hari. Selanjutnya kamu akan menemukan beberapa bahasa yang benar-benar menarik minatmu. Setelah itu, kamu bisa mempelajari bahasa-bahasa tersebut setidaknya selama 3 bulan secara intens. Lalu kamu perhatikan bahasa mana yang paling terkoneksi denganmu dan membuatmu tenggelam dalam mempelajarinya. Kamu bisa membaca perjalananku dalam menemukan bahasa yang paling beresonansi denganku di sini.
2. Tentukan tujuan belajar dan jadikan suatu kebiasaan
Dalam mempelajari bahasa asing, kita perlu menentukan
tujuan yang jelas agar perjalanan kita dalam mempelajari bahasa menjadi
bermakna. Umumnya orang-orang yang mempelajari bahasa asing hanya karena
penasaran, memiliki jadwal belajar yang kurang teratur. Jika kamu sudah
berkomitmen untuk mempelajari suatu bahasa, kamu harus membuat sistem yang dapat membuat
kamu terus produktif dalam belajar.
Ada tips yang bagus yang bisa diadaptasi dalam proses
belajar ini, yaitu SMART Goals. Tentukan tujuan belajar dengan mempertimbangkan
hal ini:
Specific: Tentukan tujuan yang spesifik dalam mempelajari suatu bahasa itu, apakah untuk karir, pengembangan diri, atau yang lainnya. Jika kamu belum menentukan tujuan yang spesifik, kamu akan mudah kehilangan arah dan motivasi.
Measurable: Jika kamu sudah menentukan tujuan. Kamu bisa mulai menentukan target belajar yang paling sesuai dengan kemampuanmu. Misalnya pada bulan pertama kamu belajar, fokus terlebih dahulu pada listening dan mengenal frasa-frasa dasar. Kamu hanya perlu “merasakan” bahasa itu. Tidak perlu langsung terjun mempelajari grammar atau reading yang berat-berat, karena hal ini sama seperti makan kue, kamu akan tersedak kalau menelan kue itu sekaligus.
Achievable: Hal ini masih terkait dengan yang sebelumnya. Jika kamu sudah memecah alur belajarmu menjadi bagian-bagian kecil yang sesuai dengan kesanggupanmu, maka hal itu akan mudah untuk kamu capai. Setiap kamu berhasil mencapai bagian belajarmu itu, apresiasi lah, karena dengan begitu kamu akan selalu termotivasi dan ingin terus belajar.
Relevant: Sekali lagi pastikan bahwa proses belajar dan tujuan yang kamu inginkan sejalan dengan keinginan dan nilai-nilai yang kamu pegang. Tanyakan dalam hatimu, selama mempelajari bahasa itu, apakah kamu merasa mendekat kepada tujuan awal kamu?
Time-related: Kamu harus menentukan waktu-waktu yang jelas dalam proses belajarmu. Hal yang dapat dilakukan misalnya dengan mengaitkan belajar bahasamu dengan kegiatan lain yang menjadi kebiasaan, misalnya setelah shalat subuh, kamu belajar bahasa Arab selama 30 menit. Jika kamu berhasil membangun kebiasaan ini, kamu akan menyadari bahwa belajar bahasa asing yang sebelumnya terlihat sulit akan menjadi mudah.
3. Gunakan formula 80-15-5
Formula 80-15-5 berarti kamu membagi waktu belajarmu menjadi 80% input (listening and reading), 15% output (speaking and writing), dan 5% grammar. Jadi sebagian besar waktu belajarmu difokuskan pada aspek input. Mengapa? Karena seperti inilah dulu kita belajar bahasa ibu kita. Kita tidak langsung bisa berbicara, menulis, dan terjun dalam grammar, tapi kita mulai dengan mendengar lalu baru bisa berbicara. Jika kamu menyediakan 1 jam untuk mempelajari suatu bahasa, berarti 48 menit pertama kamu hanya perlu mendengar dan membaca (perlu diingat, membaca disini bukan berarti kamu harus membaca tanpa suara, kamu bisa membaca sambil bersuara sehingga kamu familiar dengan yang dipelajari sebelum memulai aspek speaking dimana kamu berbicara tanpa melihat teks dan merangkai kata-katamu sendiri), 9 menit berbicara dan menulis, lalu 3 menit terakhir untuk grammar. Belajar bahasa dengan sistem seperti ini akan membuat proses belajarmu lebih alami.
4. Bangun skill listening
Dalam membangun skill listening, kamu perlu secara konsisten mendengarkan bahasa tersebut. Kamu bisa mulai dengan mendengarkan dialog-dialog sederhana yang ada di Youtube atau media lain, hingga seiring waktu kamu bisa mulai mendengarkan podcast, radio, ataupun film. Ketika mendengarkan podcast ataupun film, kamu bisa terlebih dahulu mendengarkannya sambil membaca teks dan terjemahannya, setelah mendapatkan pemahaman, kamu bisa kembali mendengarkan tanpa membaca teks sama sekali.
5. Pelajari grammar melalui konteks
Kamu mempelajari grammar dari bahasa, bukan mempelajari
bahasa dari grammar. Artinya, tidak perlu terpaku pada grammar terlebih dahulu.
Karena seiring kamu merasa familiar
dengan bahasa itu, kamu akan mendapati pola pada grammar menjadi lebih mudah
dan alami. Ingat bahwa bahasa itu bukan
matematika. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fokuskan belajarmu pada pemahaman
bahasa terlebih dahulu baru aspek-aspek teknis pada bahasa.
Ada tips yang bisa digunakan yaitu SFKS (Skill First
Knowledge Second):
Baca teks dengan fokus pada pemahaman
Gunakan penjelasan grammar untuk memperkuat pemahaman
Kembali baca teks sebelumnya dengan menggabungkan pemahaman bacaan dengan grammar yang telah dipelajari
6. Jangan sekedar menghafal kosakata, namun biasakan diri dengan kosakata itu
Ketika mempelajari kosakata, kita cenderung untuk
menghafalnya. Demikian juga yang umum dipelajari di sekolah. Namun sebenarnya cara
ini kurang efektif. Karena untuk mempelajari bahasa secara alami, kita tidak
bisa mempelajari suatu kata secara tersendiri, namun perlu pemahaman atau konteks
bagaimana kata itu ditempatkan dalam kalimat. Oleh karena itu, langkah yang
dapat dilakukan adalah dengan konsisten mempelajari bahasa tersebut baik dari listening
maupun readingnya, karena seiring kita terus terpapar kata-kata baru dari
setiap yang kita baca dan kita dengar, pemahaman dan kosakata kita juga akan bertambah.
Demikianlah beberapa tips yang dapat dilakukan dalam
mempelajari bahasa asing. Semoga tips-tips yang dijelaskan dapat membantu kamu
dalam mempelajari bahasa asing yang paling beresonansi denganmu. Tetap semangat!
Posting Komentar